Alasan Disebut Hunter's Moon
Dilansir dari laman time and date, bulan purnama pada bulan Oktober disebut dengan nama Hunter's Moon. Nama tersebut diberikan oleh penduduk asli Amerika dan menandai bahwa musim panen telah berakhir.
Dinamai tersebut sebagai tanda bagi para pemburu untuk mempersiapkan musim dingin yang akan segera datang. Mengingatkan para pemburu untuk mulai berburu, menyembelih dan mengawetkan daging persiapan musim dingin.
Dikutip dari Oxford English Dictionary, penggunaan awal istilah ini adalah pada tahun 1710. Sumber lain menyatakan bahwa nama lain bulan ini adalah Bulan Sanguin atau Bulan Darah, berkaitan dengan darah saat berburu.
Waktu Terjadinya Hunter's Moon
Dilansir dari laman almanac, Supermoon adalah istilah untuk bulan purnama yang terjadi pada titik terdekatnya dengan bumi. Perbedaan Supermoon dengan bulan purnama lainnya adalah lebih besar dan lebih terang.
Namun, jika dilihat secara sekilas, perbedaan keduanya akan sulit dibedakan. Hal tersebut karena perbedaan besar dan terangnya bulan tidak selalu dapat terlihat oleh mata manusia.
Hal ini dapat terjadi karena bulan mengorbit dengan jalur yang sedikit elips, sehingga terdapat titik dekat (perigee) dan titik jauh (apogee). Hunter's Moon terjadi saat bulan berada pada titik perigee.
Dilansir dari laman BRIN, pada tahun 2024, Fenomena Hunter's Moon akan mencapai puncaknya pada tanggal 17 Oktober 2024. Diperkirakan bulan ini akan tampak 10 persen lebih besar dan 14 persen lebih terang daripada bulan purnama pada umumnya.
Hunter's Moon atau Bulan Pemburu ini akan menjadi bulan purnama terdekat dengan jarak 357.367 kilometer atau 222.058 mil dari bumi. Dibandingkan Supermoon pada bulan September yang berjarak 222.132 mil, Hunter's Moon 74 mil lebih dekat dengan bumi.
Fase Bulan Bulan Desember 2024
Seperti yang telah diungkapkan sebelumnya bahwa Cold Moon ada di titik tertingginya di bulan Desember 2024 ini. Hal tersebut tak terlepas dari fase bulan yang berlangsung di bulan ini. Setidaknya ada 5 fase bulan yang terjadi sepanjang bulan Desember 2024. Masih mengacu dari laman Almanac, berikut rincian lengkapnya:
Itulah tadi gambaran mengenai Cold Moon sebagai fenomena Bulan Purnama yang diperkirakan bakal muncul pada 15 Desember 2024. Semoga informasi ini dapat menambah wawasan baru bagi detikers, ya.
Hunter's Moon adalah fenomena bulan purnama yang terjadi pada bulan Oktober. Bulan purnama ini mengorbit lebih dekat dengan bumi dibandingkan bulan purnama lain.
Hunter's Moon akan menjadi salah satu dari Supermoon pada tahun 2024. Hal tersebut karena fenomena ini terjadi setelah bulan mencapai titik perigee, yaitu titik di mana bulan mengorbit lebih dekat dengan bumi.
Untuk informasi lebih lengkap terkait fenomena Bulan Purnama Hunter's Moon, simak penjelasannya yang telah dirangkum oleh detikSumbagsel berikut ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kalender bulan Rajab 1445 H/2024 M
Tahun ini, tanggal 1 Rajab 1445 H/2024 M jatuh pada Sabtu, 13 Januari 2024. Pergantian tanggal dalam kalender Hijriah terjadi saat terbenamnya matahari. Dengan begitu, umat Islam dapat menunaikan amalan Rajab sejak 12 Januari 2024 malam.
Berikut kalender bulan Rajab 1445 H/2024 M yang dirilis oleh Kemenag RI.
Itulah penjelasan mengenai bulan Rajab 2024 jatuh tanggal berapa dan jadwal lengkapnya sesuai dengan kalender yang dirilis oleh Kemenag RI.
Hunter's Moon adalah sebutan untuk fenomena Bulan Purnama yang terjadi di bulan Oktober. Bulan Purnama ini mengorbit lebih dekat ke Bumi daripada Bulan Purnama lainnya di tahun ini, sehingga menjadikannya salah satu dari empat Supermoon 2024.
"Bulan Purnama ini juga akan menjadi "Supermoon," karena terjadi sehari setelah Bulan mencapai titik Perigee, yakni titik pada orbitnya yang sedikit elips ketika berada paling dekat dengan Bumi," demikian keterangan seperti yang dilansir situs Space.
Untuk mengetahui lebih lanjut terkait fenomena Hunter's Moon atau Bulan Purnama di bulan Oktober 2024, simak serba-serbinya berikut ini:
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hunter's Moon akan terjadi pada tanggal 17 Oktober 2024. Seperti dikutip dari laporan 'Fenomena Astronomi 2024' yang dilansir BRIN, di tahun 2024 ini akan terjadi tiga kali fenomena Supermoon, yakni di tanggal 18 September, 15 November dan 17 Oktober.
Mengutip dari Space, "Supermoon" bukanlah istilah astronomi yang sebenarnya; istilah ini hanyalah cara untuk menggambarkan Bulan yang tampak sedikit lebih besar daripada biasanya karena jaraknya yang lebih dekat dengan Bumi. Bulan mengorbit Bumi pada jarak rata-rata sekitar 239.000 mil (384.600 kilometer), tetapi jaraknya bisa juga bervariasi.
Saat Supermoon terjadi adalah ketika Bulan Purnama berada dekat dengan titik Perigee (titik terdekat dengan Bumi). Selama fenomena Supermoon terjadi, yakni seperti pada tanggal 17 Oktober 2024 nantinya, maka Bulan saat Bulan Purnama "Hunter's Moon" akan tampak sekitar 10 persen lebih besar daripada Bulan Purnama pada umumnya.
Bulan Purnama di bulan Oktober secara umum disebut sebagai Bulan Purnama Pemburu (Hunter's Moon). Mengutip dari Almanac, penamaan ini berasal dari kepercayaan bahwa Bulan Purnama di bulan Oktober ini merupakan sinyal bagi para pemburu untuk bersiap menghadapi musim dingin yang akan datang dengan pergi berburu. Hal ini karena hewan-hewan mulai menggemukkan tubuh sebagai persiapan untuk musim dingin.
Penggunaan istilah "Bulan Pemburu" yang paling awal, menurut Oxford English Dictionary, adalah pada tahun 1710 Masehi. Beberapa sumber menyatakan bahwa nama lain untuk Bulan Pemburu adalah Bulan Sanguin atau Bulan Darah, yang dikaitkan dengan darah akibat berburu atau perubahan warna dedaunan musim gugur.
Simak Video: Supermoon Blue Moon di Langit Jakarta hingga Seoul
[Gambas:Video 20detik]
Perkiraan bulan puasa Ramadhan 2025
Sebagian muslim mungkin sudah mulai bertanya-tanya bulan puasa 2025 jatuh pada tanggal berapa untuk mempersiapkan diri.
Berdasarkan Kalender Hijriyah Global Tunggal 1446 H Muhammadiyah, 1 Ramadhan 1446 Hijriah atau awal puasa Ramadan diperkirakan jatuh pada Sabtu, 1 Maret 2025 dan Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1446 H jatuh pada Minggu, 30 Maret 2025.
Sama halnya dengan Kalender Hijriah Indonesia Tahun 2025 terbitan Kementerian Agama RI, 1 Ramadan 1446 H jatuh pada 1 Maret, sedangkan Idul Fitri 1 Syawal 1446 H pada 31 Maret.
Sementara itu, mengacu SKB 3 Menteri Nomor 1017 Tahun 2024, Nomor 2 Tahun 2024, dan Nomor 2 Tahun 2024 tentang Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama Tahun 2025, pemerintah juga telah menetapkan Idul Fitri 1446 Hijriah pada Senin, 31 Maret (1 Syawal) hingga Selasa, 1 April (2 Syawal).
Meski demikian, seperti tahun-tahun sebelumnya, tanggal pasti awal Ramadhan 2025 akan ditetapkan dalam sidang isbat yang digelar menjelang awal puasa Ramadhan.
Jadi jika awal puasa 2025 jatuh mulai awal Maret maka diperkirakan Ramadan tinggal 4 bulan lagi, terhitung sejak November 2024.
Demikian jawaban dari pertanyaan bulan puasa 2025 jatuh pada tanggal berapa. Semoga bermanfaat.
Badan Riset dan Inovasi Nasional
Alamat: Gedung B.J. Habibie, Jl. M.H. Thamrin No. 8, Jakarta Pusat 10340 Whatsapp: +62811-1933-3639 Email: [email protected]
Bulan Rajab merupakan bulan yang mulia bagi umat Islam. Di bulan ini, muslim dianjurkan untuk melakukan berbagai amalan baik.
Lantas, awal bulan Rajab 2024 jatuh tanggal berapa? Berdasarkan kalender Hijriah dari Kemenag RI, 1 Rajab 1445 H jatuh pada Sabtu, 13 Januari 2024.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kemudian, bulan Rajab akan berakhir pada 10 Februari dan dilanjutkan dengan bulan Syakban.
Bulan Rajab adalah salah satu dari empat bulan mulia yang ditetapkan oleh Allah SWT bersama Dzulqa'dah, Dzulhijjah, dan Muharram.
Dilansir dari laman muslim.or.id, Rajab seperti halnya bulan Muharram termasuk bulan haram. Maksudnya, pada bulan-bulan tersebut diharamkan terjadinya berbagai perbuatan jahat atau haram lainnya.
Sebaliknya, bulan haram adalah waktu yang tepat untuk memperbanyak amalan baik karena dijanjikan pahala yang berlipat.
Dilansir dari buku Doa & Amalan di Bulan Rajab, Sya'ban & Ramadhan, Imam Ja'far ash Shadiq berkata, "Rasulullah SAW bersabda 'Rajab adalah bulan pengampunan bagi umatku, maka perbanyaklah beristigfar di bulan ini, karena Ia Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Bulan Rajab dijuluki Al Ashab (pelimpahan) karena pada bulan ini rahmat Allah dilimpahkan kepada umatku, karena itulah perbanyak mengucapkan 'Astaghfirullah wa as'alubut-taubah' yang artinya: "Aku memohon ampun kepada Allah dan aku meminta kepada-Nya agar diterima tobatku."
Festival Mooncake (Kue Bulan), atau yang lebih dikenal dengan sebutan Festival Tengah Musim Gugur, adalah salah satu perayaan penting dalam budaya Tionghoa yang dirayakan setiap tahun. Festival ini biasanya jatuh pada tanggal 15 bulan ke-8 dalam kalender lunar, yang bertepatan dengan bulan purnama terbesar dan terindah sepanjang tahun. Pada tahun 2024, Festival Mooncake / Kue Bulan akan dirayakan pada tanggal 17 September.
Asal Usul dan Makna Festival
Festival Mooncake memiliki akar sejarah yang dalam dan kaya, berasal dari tradisi Tionghoa kuno. Perayaan ini merayakan musim panen yang melimpah dan simbolisme bulan purnama, yang melambangkan kesempurnaan dan persatuan keluarga.
Menurut legenda, festival ini juga berhubungan dengan kisah Chang’e, dewi bulan dalam mitologi Tionghoa. Dikisahkan bahwa Chang’e meminum ramuan keabadian dan terbang ke bulan, meninggalkan suaminya Hou Yi di bumi. Setiap tahun, pada malam bulan purnama, diyakini bahwa Chang’e akan turun untuk merayakan bersama dengan keluarganya yang ada di bumi.
Kue Bulan: Simbol dan Tradisi
Salah satu elemen paling ikonik dari Festival Mooncake adalah kue bulan atau mooncake. Kue ini biasanya berbentuk bulat, melambangkan persatuan dan keharmonisan. Mooncake dapat memiliki berbagai variasi isian, mulai dari pasta kacang merah, pasta biji teratai, hingga isian daging dan kunir telur asin. Kue ini tidak hanya dimakan untuk dinikmati, tetapi juga dibagikan sebagai hadiah kepada keluarga dan teman sebagai simbol berbagi kebahagiaan dan berkah.
Selain menikmati mooncake, perayaan Festival Mooncake juga melibatkan berbagai tradisi dan aktivitas lain. Beberapa di antaranya termasuk:
Festival Mooncake / Kue Bulan 2024 akan jatuh pada tanggal 17 September. Perayaan ini merupakan kesempatan untuk merayakan keindahan bulan purnama, berbagi kebahagiaan dengan orang-orang terkasih, dan menghormati tradisi serta budaya yang telah ada selama ribuan tahun. Bagi banyak orang, Festival Mooncake adalah waktu yang penuh makna untuk berkumpul dengan keluarga dan merayakan simbol persatuan, harapan, dan kebahagiaan.
Delima Mooncake menyediakan berbagai varian rasa kue bulan yang dapat Anda lihat disini.
Kemunculan fenomena langit sepanjang tahun 2024 menarik untuk diikuti, salah satunya Cold Moon yang bakal terjadi di bulan Desember ini. Lantas seperti apa gambaran terkait Cold Moon ini?
Mengutip dari buku 'Menjelajahi Alam Semesta' oleh Taufik Hidayat, dijelaskan bahwa fenomena langit merupakan sebuah hal bisa menjadi sangat jarang dan juga unik. Hal inilah yang membuat setiap kemunculan fenomena langit menarik untuk dipelajari dan dianggap menakjubkan bagi siapa saja yang menyaksikannya.
Salah satu fenomena langit yang tak kalah menarik untuk ditelisik secara lebih mendalam adalah Cold Moon. Diperkirakan fenomena ini bakal kembali muncul pada bulan Desember 2024 ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penasaran ingin mengetahui secara lebih dekat dengan fenomena langit berupa Cold Moon? Simak baik-baik penjelasannya berikut ini, ya.
Istilah Cold Moon ternyata merujuk pada julukan yang diberikan bagi fenomena langit berupa Bulan Purnama. Dijelaskan dalam laman Martha Stewart, Cold Moon atau Bulan Dingin merupakan nama yang diberikan untuk menggambarkan kondisi dingin yang berlangsung selama cuaca dingin yang terjadi pada kurun waktu tertentu. Julukan tersebut berasal dari budaya Mohawk yang merupakan penduduk asli Amerika.
Sementara itu, Cold Moon juga memiliki sebutan lain berupa Long Night Moon. Hal ini dikarenakan fenomena tersebut akan menjadi Bulan Purnama terdekat dengan titik balik Matahari di musim dingin. Akibatnya akan menjadi fenomena yang muncul di malam terpanjang sepanjang tahun.
Lebih lanjut diungkap melalui laman Live Science, Cold Moon juga dikenal sebagai fenomena yang menandai dimulainya musim dingin, dilihat dari aspek astronomis. Selain disebut sebagai Long Night Moon, ada juga julukan berupa Moon Before Yule. Hal ini dikarenakan fenomena Cold Moon terjadi sebelum festival Pagan yang berlangsung saat titik balik Matahari.
Pada saat terjadinya Cold Moon, Bulan akan berseberangan dengan Matahari. Oleh karenanya, Bulan cenderung dapat mencerminkan pergerakan Matahari. Inilah yang membuat Matahari akan berada di titik terendahnya di langit selatan, sedangkan Cold Moon bakal ada di titik tertingginya.
Julukan Lain Cold Moon
Seperti yang telah disampaikan sebelumnya, terdapat setidaknya dua julukan yang diberikan untuk menggambarkan fenomena Cold Moon. Ada yang menyebutnya sebagai Long Night Moon dan tidak sedikit yang memberi nama sebagai Moon Before Yule. Apabila merujuk dari laman Almanac, terdapat berbagai julukan lain yang disematkan bagi Cold Moon. Berikut beberapa di antaranya lengkap dengan budaya atau suku yang kerap menggunakannya:
Bisakah Cold Moon Dilihat Secara Langsung?
Ternyata Cold Moon dapat disaksikan secara langsung tanpa perlu menggunakan perangkat optik seperti teleskop. Dijelaskan dalam laman The Economic Times bahwa waktu terbaik untuk menyaksikan Cold Moon adalah pada tanggal 15 Desember 2024.
Pada tanggal tersebut seseorang bisa menyaksikan Cold Moon di daerah masing-masing dengan pemandangan tanpa halangan. Bahkan cahaya yang dihasilkan oleh Bulan Purnama diperkirakan bakal terlihat terang dan jelas.
Kapan Cold Moon Muncul di Bulan Desember 2024?
Mengutip dari laman resmi NASA, terdapat jadwal kemunculan Cold Moon yang dapat dijadikan petunjuk. Dijelaskan bahwa Cold Moon atau Bulan Purnama akan muncul pada tanggal 15 Desember 2024. Diperkirakan fenomena tersebut bakal terjadi di pagi hari, tepatnya pada pukul 04.02 pagi EST atau Waktu Standar Timur.
Apabila dikonversikan ke dalam zona waktu Indonesia, Cold Moon dapat dilihat mulau pukul 16.02 WIB. Meskipun begitu, pada beberapa wilayah lain fenomena Cold Moon sudah bisa disaksikan pada Sabtu malam. Tepatnya dapat dilihat pada zona waktu Alaska ke arah barat sampai garis tanggal Internasional.
Menariknya, fenomena ini bakal muncul sekitar tiga hari berturut-turut, tepatnya mulai hari Jumat sampai Minggu. Inilah yang membuat akhir pekan kali ini cocok disebut sebagai akhir pekan Bulan Purnama.
Kemunculan Bulan Purnama juga termasuk dalam daftar fenomena astronomi 2024 yang dirilis oleh Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRI). Mengacu dari laman resmi mereka, disampaikan bahwa Bulan Purnama terjadi pada tanggal 15 Desember 2024.
Cara Melihat Hunter's Moon
Waktu terbaik untuk melihat Hunter's Moon adalah saat matahari mulai terbenam. Karena pada waktu tersebut bulan akan terlihat lebih menonjol dari biasanya.
Dilansir dari laman Forbes, berikut cara melihat Hunter's Moon yaitu:
1. Carilah tempat tinggi atau pantai yang menghadap ke timur.
2. Waktu terbaik adalah saat langit sedang tampak cerah.
3. Bulan dapat dilihat dengan mata telanjang, tetapi untuk pengalaman close-up detikers bisa menggunakan teleskop.
Nah, itulah penjelasan lebih lengkap tentang Hunter's Moon, waktu terjadi, hingga cara melihatnya. Pastikan detikers untuk mempersiapkan waktu untuk dapat melihat bulan purnama ini saat titik terbaiknya. Semoga bermanfaat ya detikers!
Artikel ini ditulis oleh Putri Fadyla, peserta Program Magang Merdeka Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.
Ramadhan adalah bulan suci yang selalu dinantikan umat muslim setiap tahunnya. Pada bulan ini, umat muslim di seluruh dunia melakukan ibadah puasa selama sebulan penuh.
Lantas, bulan puasa 2025 M/1446 Hijriah jatuh pada tanggal berapa? Berikut perkiraannya untuk masyarakat muslim ketahui.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kewajiban berpuasa sudah dikenalkan sejak zaman nabi-nabi terdahulu, seperti Nabi Daud yang melaksanakan puasa dengan cara selang-seling. Akan tetapi, puasa Ramadhan menjadi puasa khusus yang diwajibkan bagi umat Islam.
Puasa Ramadhan diperintahkan kepada Rasulullah Saw pada tahun kedua Hijriah. Perintah puasa Ramadan berdasarkan firman Allah sebagai berikut.
شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِيْٓ اُنْزِلَ فِيْهِ الْقُرْاٰنُ هُدًى لِّلنَّاسِ وَبَيِّنٰتٍ مِّنَ الْهُدٰى وَالْفُرْقَانِۚ فَمَنْ شَهِدَ مِنْكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُۗ وَمَنْ كَانَ مَرِيْضًا اَوْ عَلٰى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِّنْ اَيَّامٍ اُخَرَۗ يُرِيْدُ اللّٰهُ بِكُمُ الْيُسْرَ وَلَا يُرِيْدُ بِكُمُ الْعُسْرَۖ وَلِتُكْمِلُوا الْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا اللّٰهَ عَلٰى مَا هَدٰىكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ ١٨٥
Syahru ramadlânalladzî unzila fîhil-qur'ânu hudal lin-nâsi wa bayyinâtim minal-hudâ wal-furqân, fa man syahida mingkumusy-syahra falyashum-h, wa mang kâna marîdlan au 'alâ safarin fa 'iddatum min ayyâmin ukhar, yurîdullâhu bikumul-yusra wa lâ yurîdu bikumul-'usra wa litukmilul-'iddata wa litukabbirullâha 'alâ mâ hadâkum wa la'allakum tasykurûn.
Artinya: Bulan Ramadan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan Al-Qur'an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu serta pembeda (antara yang hak dan yang batil). Oleh karena itu, siapa di antara kamu hadir (di tempat tinggalnya atau bukan musafir) pada bulan itu, berpuasalah. Siapa yang sakit atau dalam perjalanan (lalu tidak berpuasa), maka (wajib menggantinya) sebanyak hari (yang ditinggalkannya) pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu dan tidak menghendaki kesukaran. Hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu agar kamu bersyukur.
Berdasarkan ayat tersebut, hukum puasa Ramadan adalah wajib bagi setiap mukallaf atau orang yang sudah balig dan berakal.